Sabtu, 08 Desember 2012

Everything tend to change from ordered to disordered


mengapa segala sesuatu terjadi..??

hal ini telah menjadi pertanyaan yang seharusnya ditanyakan sejak awal,
pertanyaan dasar yang dengannya hukum-hukum alam turunannya ditemukan,
untuk hal-hal tertentu yang spesifik, mungkin ada suatu rumus, atau hukum alam yang bisa dicocokkan,
tapi dari semua hukum alam itu, Tuhan pasti punya garis besar untuk semua teori-teori itu,
pasti ada yang bisa disambungkan dan diintegrasikan dari semua hukum alam yang telah ditemukan.

Unification Theory, dari zaman Newtonian, Relativitas Einstein,
sampai era kuantum dan keboleh-jadian Schrodinger kini
masih berusaha untuk ditemukan...

mengapa segala sesuatu terjadi, atau mengapa suatu hal tak mungkin terjadi..??

pertama yang kuingat, adalah teori yang kubaca dari buku favoritku waktu SMP,
"What Einstein didn't know" (R.Wolke)
dan ditambah dengan film dokumenter BBC
"Wonders of Universe: Stardust"

dapat dijelaskan dengan hukum termodinamika dan hubungan antara energi dan entropi,
energi adalah keteraturan dan entropi adalah ketidak teraturan, sederhananya...
entropi pada dasarnya banyak kemungkinan cara untuk membentuk suatu sistem,
dan ada akhirnya sistem berentropi tinggi akan memiliki ketidak-teraturan tinggi, kekacauan...
sistem berenergi tinggi, memiliki keteraturan tinggi, dan lebih sedikit kemungkinan cara untuk membentuknya...

segala sesuatu terjadi, karena konsumsi energi dan peningkatan energi,
pada dasarnya segala sesuatu cenderung untuk mengubah sistemnya dari keteraturan menjadi kekacauan...
dari zaman bervolume nol dan massa-energi tinggi titik awal alam semesta, ruang-waktu...
hingga akhir ruang-waktu, dan kekacauan entropi tinggi alam semesta...

memang bisa dilakukan konversi sistem dari ketidak-teraturan tinggi ke yang lebih teratur,
tapi harus diimbangi dengan peningkatan entropi diluar sistem yang dibentuk,
untuk mengatasinya...

kejadian peningkatan entropi cenderung untuk terjadi lebih mudah, cepat, dan spontan...

memang untuk menjelaskan sebuah peristiwa spesifik lebih baik dan mudah untuk menjelaskannya
dengan masing-masing teori yang telah spesifik menerangkannya...

pada dasarnya kita berjalan menuju sebuah jalan menurun,
kita hidup dengan energi yang telah dianggarkan Tuhan sejak awal mula big-bang alam semesta diciptakan...

pertanyaannya, bagaimana Tuhan akan mengakhirinya..??
>> kekacauan akhir saat nanti semua massa dan energi serta ruang menjadi sebaran partikel tak teratur,
tak ada penanda waktu yang rutin seperti saat sekarang, dan waktu telah menyelesaikan tugasnya, 
karena tak ada bedanya lagi antara masa lalu, sekarang, dan masa depan...???

>> atau semua dihancurkan dan digulung kembali menuju keadaan super padat bervolume nol,
atau ketiadaan..???

Sabtu, 03 November 2012

Part Three – SD Kelas 4B, 5B, dan 6C (sub-chapter Intelligence)


Intelligence
Tentu saja kecerdasan termasuk dalam masa kecilku, walau mungkin aku buruk dalam kecerdasan sosial atau emosional, tapi intelektualku excellent, hahahaha…

Saat aku SD, jelas bahwa aku sudah mulai suka pelajaran eksakta. Matematika, dan IPA. Walau di pelajaran lain tentu saja nilaiku memuaskan, kecuali pelajaran olahraga. Ya kan aku kecil banget gitu, gak kuat lari, gak kuat olahraga, hahahaha. Jadinya pas pelajaran olahraga di lapangan aku lebih suka mojok dan ngeliatin jangkrik.

Mungkin itu sebabnya aku gak bisa ranking satu, aku cuma punya nilai bagus di pelajaran spesifik. Walau pada pelajaran yang aku suka, aku bisa menguasai ilmunya beberapa tingkat diatasku. Saat aku kelas empat misalnya, aku mulai membaca pelajaran kelas lima dan enam.

Kebiasaanku ini membawa beberapa keuntungan tentu saja. Satu waktu aku ditunjuk menjadi perwakilan sekolah dalam lomba keteladanan siswa tingkat kecamatan. Aku tak sendiri, seingatku aku ditunjuk bareng sekitar lima orang lain, tapi yg aku inget cuma sama Dinar, Noniek, dan Hana kurasa, satu lagi aku lupa siapa.

Dalam lomba itu ada babak pertama, tes tertulis. Tes tentang pelajaran umum di sekolah. Ketika lomba diadakan aku pede saja mengerjakan dan sebagian bisa lancar kukerjakan. Saat itu kami masih kelas empat, dan kusadari bahwa beberapa pertanyaan dalam lomba ini tidak diperuntukkan bagi tingkat kelas empat SD!

Beberapa pertanyaan materi anak kelas enam. Tentu saja aku tahu karena aku sering membaca buku pelajaran kakakku, Teh Irma, yang waktu itu memang sudah kelas enam SD. Tapi beruntung bahwa aku suka membaca buku-buku kakakku dan akhirnya aku lancar saja menjawabnya.

Saat tes tertulis selesai, teman-teman perwakilanku ngobrol
“Ih, susah banget ya, banyak yang gak bisa aku jawab…”
dan kemudian aku menimpali,
“Tentu saja beberapa pertanyaan emang buat anak kelas enam, aku tahu karena pernah baca, dan aku bisa jawab tadi, tentu saja, hahahaha...”
Respon mereka dapat ditebak dari raut wajah, krik…krik…ini anak udah sombong banget ya..??

Aku tak sombong trus hoax, terbukti hanya aku dari SD-ku yang masuk tiga besar pada tahap ini, agar lolos ke tahap lomba berikutnya. Lebih tepatnya, aku peringkat dua. Semua tiga besar yang lolos dari sekolah swasta, aku dari SD Islam Al-Irsyad 01. Dua anak lain berasal dari sekolah swasta yayasan agama juga, SD Protestan Santo Yosep dan SD Katolik Bruderan.

Memang ada aroma SARA, dan yg kupikirkan saat tahu lawan-lawanku dari sekolah-sekolah tersebut,
“Ini ntar semacam di Yerusalem yah..??”
(padahal Yerusalem yg aku tahu kemudian ketambahan Yahudi sih, dan gak nyambung pula…)

Beberapa hari kemudian datanglah surat ke sekolahku yang memberitahu materi yang dilombakan pada babak kedua, semuanya materi praktek, seni, budaya dan keterampilan, gak ada lagi teori atau eksakta.
1. Peragaan SKJ (Senam Kesehatan Jasmani)
2. Elektronika (Merakit sirine sederhana)
3. Tari Daerah
4. Lagu Wajib Nasional
5. Peragaan Alat Musik (alat musik bebas, membawa sendiri)
Mampus, dari lima materi itu, gak ada satupun yang aku kuasai dengan bener, isi otakku teori semua. Praktek, seni-budaya, atau keterampilan gak ada yang diajarin di sekolah…

Mulai dari senam SKJ, aku pun latihan menghafal koreo beberapa minggu, hampir tiap hari dirumah liat video yang dikasih guru olahraga. Senam konyol.

Elektronika, aku belajar dari tetangga yang punya kios reparasi alat elektronik. Belajar dari nol, mulai cara baca kode warna resistor, jenis-jenis alat di PCB, dan cara menyolder sirkuit.

Tari Daerah..?? nyerah…gak usah latihan ini, koreo SKJ yang simple aja aku gak apal-apal.

Lagu Wajib Nasional, oke waktu kecil aku sering liat Garuda Pancasila dinyanyiin di TVRI, jadi lagu ini aja daripada lagu lain yang susah dan panjang-panjang.

Peragaan Alat Musik, aku sih sering mainan dekoder dan pianika di rumah, tapi ya cuma mainan, mau nyanyiin lagu apa coba..?? dekoder semacam suling itu susah, pianika rumah rusak pipa udaranya…hhhzzzz….

Saat Lomba:
Senam SKJ, hasilnya konyol gila, disetel lagu upbeat yg isinya cuma satu,dua, empat, delapan, dan senam dengan koreo seadanya, beberapa hitungan saja aku kehabisan gerakan, peserta lain masih ada beberapa macam gerakan, aku maunya berhenti, tapi karena musik gak berhenti-henti, akhirnya aku ulang-ulang aja koreo yang sama.

Elektronika, aku mengerjakannya benar-benar dari nol..!! semua transistor, resistor, dioda, aku solder satu-satu ditempatnya, dan pasang speaker, serta batere. Sialnya, ternyata peserta lain udah masang di rumah, ditempat lomba tinggal nyambung kabel..
tau boleh gitu…ARRGGHH…!!! Mana batere lupa beli baru, dan suaranya lemah, alasan aja waktu presentasi, “Pak, lupa beli batere baru, jadi gak bunyi..”

Tari Daerah, dengan yakin saya datang ke booth penilaiannya dan berkata dengan lantang
“Bu, disini saya gak akan nari, makasih…” lalu pergi… kereeennn….

Lagu Wajib Nasional, keras-keras saya menyanyikan Garuda Pancasila, dan saya baru sadar saat lomba, ternyata saya salah lirik, berulang-ulang panitia yang gak tega, benerin lirik seharusnya dengan teriak ikut nyanyi tepat di saat saya salah lirik, saya cuek saja, tetap nyanyi (teriak2 lebih tepatnya)

Dan waktu memainkan alat musik, saya gak bawa alat musik apapun, saya cukup bilang ke panitia “boleh saya pinjam orjennya..??” tentu saja panitia membolehkan, operatornya pun memberi tempat (kalau dipikir-pikir, gak modal banget, gaya pula pake orjen, sebelumnya gak pernah megang blas…)

Trus setelah saya duduk, yang saya katakan pertama kali
“mas ini tombol nada Do mana..??”
(kalau dipikir-pikir lagi, mana ada pemain orjen gak ngerti nada Do dimana..?? hahahaha)

Dan akhirnya saya memainkan sebuah lagu, sambil menyanyi tentu saja…
Are you sleeping..?? Are you sleeping..?? Uncle John..Uncle John..Morning bell has ringing..Morning bell has ringing..ding,dang,dong...ding,dang,dong..
Udah, itu aja lagu yg aku mainin, payahhh bangeettt….

Conclusions
Waktu SD, ada tiga anak yang biasanya jadi perhatian para guru, selain biasanya nilainya bagus-bagus, juga karena biasanya diikutkan pada berbagai lomba karena memiliki kemampuan lebih (sebenarnya mungkin lebih dari tiga, tapi yang aku inget ya cuma tiga, lagian podium kan cuma tiga).

Yang pertama Noniek Rahmawati, yang kedua Dinar Windiayu Pramudita, dan terakhir tentu saja saya, Muhammad Zahrul Mujahid, hahahahaha…..
Noniek biasanya ranking satu di kelasnya (6B kalo gak salah) dan saya dan Dinar di kelas 6C. dia sih selalu ranking satu, dan aku cuma kalah di bagian pelajaran olahraga, (sudah pernah saya sebutkan sebelumnya alasannya).

Kenapa tiga ini..?? Karena sampai saya lulus SD, terus lulus SMP, lalu lulus SMA, kalau pas main ke SD dan ketemu guru lama pasti inget saya dan kemudian tanya sekarang saya sekolah dimana. Lalu selanjutnya ngerembet tanya dua anak yang lain itu
“sekarang Noniek dimana..?? trus Dinar kemana..??”

Waktu SMP saya jawab, “kami bertiga di SMP Al-Irsyad sekarang”
Waktu SMA saya jawab, “kami bertiga di SMA N 1 Purwokerto sekarang”
Waktu kuliah saya jawab, “saya di Farmasi UGM, kalau Dinar di FKG Unpad, dan Noniek di KU UNS…”

Dan saat perangkingan berdasarkan nilai ebtanas murni terakhir, saya seperti menyalip di tikungan terakhir, saya memiliki nilai terbesar di antara dua anak yang lain, dan tentu saja dibanding anak-anak yang lain, hahahaha……
(#puas…)

Part Four – SMP Kelas 1 Putra dan 2 Putra
Part Five – SMP Kelas 3 Putra
Part Six – SMA Kelas X5 dan Kelas XI-IA7
Part Seven – SMA Kelas XII-IA7

Epilog

THE END

Kupikir aku menulisnya sampai sini saja,
Setelah melihat part terakhir jadi makin panjang gini
Dan ketika mengingat-ingat apa yang terjadi padaku mulai dari SMP
Ceritanya udah gak cocok jadi catatan bersambung
Lebih cocok jadi novel dengan beberapa chapter mungkin, hahahahaha
Yah, hidup makin besar, makin rumit dan berwarna kan..??
(maklum, ada sisi lain yang masih privasi ketika mulai beranjak remaja, ahahaha…)

Hahahaha…dan diantara tiga serangkai, aku yang lulus kuliah dan wisuda terakhir,
Wajar sih, kan beda jadwal program

Sabtu, 20 Oktober 2012

Part Three – SD Kelas 4B, 5B, dan 6C (sub-chapter Darkness and Power)


Kalau mau dirangkum, masa kecilku mungkin dapat terdiri dari tiga kata: Darkness, Power, and Intelligence.

Darkness
Beberapa hal gelap dalam diriku, adalah suatu fenomena yang dulu aku sering alamin waktu kecil. Sekarang aku menamakan fenomena itu waktu “The Howler”.

Saat kecil aku cukup sering beberapa kali terbangun ditengah malam. Well, sejauh ini normal, cuma hal-hal biasa terjadi pada anak kecil mungkin. Ketika aku terbangun yang paling menggangguku itu,pertama, aku gak bisa tidur lagi, kecil-kecil udah insomnia? Yah, mungkin ketakutan akan kegelapan dan kesendirian saat kecil yang wajar.

Kedua, saat tengah malam dan terbangun sendiri, ada sensasi aneh seakan semua bunyi malam naik beberapa desibel di telingaku. Detik jam berbunyi seperti orang masang paku, bunyi jangkrik sekeras orang lagi gergaji kayu, dan lain-lain. Dunia seakan lebih gelap dan suram, cahaya seperti kekurangan intensitasnya.

Ketiga, yang paling menyebalkan, kepalaku terasa berat dan ada yang teriak di dalam kepalaku. Teriakan itu kayak orang yang lagi teriak persis di telingaku, tapi waktu aku tutup telinga gak ngefek sama volumenya. Selama beberapa puluh menit yang terasa berjam-jam itu aku cuma bisa mencoba balas teriak suara yang ada di kepalaku, tapi aku cuma bisa membuka mulut dan tak ada suara yang keluar. Syukurlah bahwa semakin aku besar, fenomena ini makin jarang terjadi.

Beberapa hal gelap lain adalah sifat sombong dan rasisku.

Aku sering ditanya orang, “Kau dari Purwokerto, kenapa gak ngomong ngapak?”
Biasanya kujawab, “Aku gak ada darahnya, Ayahku Demak dan Ibuku Sunda”
Terus orang yang masih penasaran tanya lagi, “Tapi kau lahir dan besar di Purwokerto kan? Emang temenmu gak ada yang ngapak?”
Aku cukup jawab, “Aku anti-sosial waktu kecil…” hahaha…
Well alasan sebenarnya ada lagi sih.

Dari kecil aku beranggapan Bahasa Banyumas itu aneh dan tak cocok denganku, atau aku dibuat beranggapan demikian, karena orangtuaku menganggap aneh bahasa itu ketika pertama kali menginjakkan di tanah ini saat kuliah. Semacam ada dogma untuk tidak menggunakan bahasa lokal, aku lebih baik berbahasa Indonesia kalau tak bisa Jawa dialek Semarang atau Sunda, hahahaha….

Suatu hari, saat aku sedang di SD Bruderan untuk mengikuti pelatihan dokter kecil, ada seorang anak setempat menghampiriku. Dia berusaha berkomunikasi denganku, mungkin mengajak berteman atau apalah…

kowe jenenge blukutuk…blekbluk….” dia berbicara denganku, tapi aku tak tahu apa maksudnya…
Gelem dolan blekblukutuk…kuluk-kuluk…” dia ngomong lagi tapi cuma sedikit yang aku pahami, akhirnya aku hanya menjawab…

Kamu mau ngomong apa sih? Kamu tahu gak? Bahasa terjelek di dunia itu, banyumas tahu…
Akhirnya dia kaget, pasang raut wajah aneh, dan lari meninggalkanku, ya sudahlah…

Di SD-ku, memang ada beberapa anak ras asli setempat, tapi aku tak terlalu akrab dengan mereka. Aku biasanya main sama anak-anak yang mirip sepertiku, sebenarnya bukan turunan ras setempat, hehehe….

Untunglah bahwa semakin besar aku belajar untuk mencoba menghargai tiap budaya.

Power
Kekuasaan, ya dan aku mugkin suka dengan kekuasaan atau mempengaruhi sekitarku saat kecil. Bentuk cari perhatian dan keinginan untuk diakui yang wajar waktu kecil. Ada macam bentuknya pada pengalamanku.

Saat kelas empat, pemilihan ketua kelas, entah kenapa aku ingin sekali jadi ketua kelas. Tentu saja berasa keren. Langsung menunjukkan jari dan lupa gimana prosesnya, pokoknya aku jadi ketua kelas aja deh. Yang paling kuingat, aku senang mengerjakan semua tugasku dengan baik, mengatur jadwal piket, memangggil guru untuk mengajar di kelas, merapikan barisan, dan lain-lain.

Sampai suatu saat aku lupa mengerjakan satu tugas yang sudah jadi rutinitas, memanggil guru yang belum datang, kebetulan guru yang belum datang itu wali kelas. Alasan kenapa aku lupa juga konyol sih, mainan bola dengan teman, lupa waktu, dan sekelas ribut karena gak ada tuannya. Akhirnya aku diturunkan jabatannya menjadi wakil ketua kelas, dan wakil ketua kelas sebelumnya menjadi ketua kelas. Aku pertama kali merasakan post-power syndrome. Sebal juga, dan kenapa harus wakil ketua kelas yang serampangan anaknya, serta gak becus itu dapat menggantikanku? Kemarahan anak kecil yang wajar, hahahaha….

Hal lain adalah mengajak teman-temanku menuruti kemauanku.

Saat itu teman-temanku lebih suka bermain kasti saat pelajaran olahraga. Aku yang suka dengan budaya Jepang, menganggap permainan kasti itu gak keren. Sedikit aneh melempari orang dengan bola, well aku tentu saja lebih suka softball. Kemudian aku mengajak teman-temanku untuk mengubah sedikit peraturannya menjadi softball. Aku terangkan tentang base, softball, dan perolehan poinnya. Aku tegur orang yang masih melempar orang, dan bukan temannya penjaga base..

“kau lempar ke temanmu yang penjaga base dua itu..!! bukan yang lagi lari, ini kan bukan kasti..!!”
“nih, gini yah, kalo kau lempar ke panjaga base dua sebelum musuhmu yang lagi lari sampe, kau mencegahnya dapat poin…mudeng..??”

Pada akhirnya toh gagal total sih, teman-temanku banyak yang susah mudeng dengan softball, dan akhirnya aku memilih untuk melihat mereka bermain permainan aneh itu saja. Kasti, darimana sih peraturannya berasal..?? Menurutku kalah beradab dibanding dengan softball… 

Rabu, 18 Juli 2012

galau...

I won't say "I like you..." to someone,
cause it confronts my logic...

I won't say "I love you..." to someone,
cause it lowers my pride...

I won't say "I miss you..." to someone,
cause it make me looks pathetic...

but I'm planning to say it all to you,
just because my heart screams to do so...

Kamis, 28 Juni 2012

MASA-MASA SEKOLAH (Part Two)


Part Two – SD Kelas 1A, 2A, dan 3A

Aku memasuki SD, sebagai anak yang memiliki kemampuan lebih. Kalau saja SD-ku waktu itu punya program akselerasi, aku sudah pasti masuk kelas itu. Saat kelas satu, aku terbiasa baca buku pelajaran kelas dua dan tiga punya kakakku. Terutama matematika, saat yang lain pusing ngerjain aritmatika satu digit, saya sudah memulai aritmatika hingga ribuan, bahkan puluhribuan.

Tapi anak cerdas di kelas selalu bermasalah. Nilaiku ujian harianku selalu bagus, antara 9 atau 10 dari range 1-10, tapi aku tak pernah masuk rangking. Ibuku sampe heran “ini yang rangking satu nilainya kayak apa sih..?? sampai 11 gitu..??” ya walau ada alasannya kenapa aku gak pernah dapet rangking kelas 1 – 2 gitu. Aku cukup nakal, dan karena itu, wali kelasku yang namanya Ibu Rolingah, gak pernah ngasih rangking ke aku, karena saat aku kecil dia sudah cukup tua, dan beliau sangat tidak suka anak nakal.

Dulu di kelasku ada kebijakan tiap anak berganti-ganti pasangan duduk di meja yang sama. Karena satu meja kelas ditempatin dua kursi dan dua anak tentu saja. Pasangan duduk akan diganti tiap minggu. Hari pertama aku dipasangkan dengan anak yang besarnya setara denganku, dan aku langsung membuat masalah. Aku membuatnya menangis. Besoknya aku langsung diganti dengan anak yang lebih besar, harapannya agar aku sedikit takut? Oh, tidak bisa! Aku tetap membuatnya menangis.

Hari ketiga aku dipasangkan dengan anak terbesar di kelasku, aku masih ingat namanya Sidiq, Sidiq Rahmatullah. Malam sebelumnya aku nonton episode kera sakti yang ada adegan dia mukul kepala musuhnya dengan tongkat saktinya. Pada akhirnya aku mempraktekan adegan itu sama persis, dengan sedikit meloncat, pake penggaris kayu satu meter, ke kepala anak itu. terang saja, mau badannya gede langsung nangis gak karuan.

Akhirnya aku dihukum dengan tidak dapat pasangan duduk untuk seterusnya, dan aku duduk sendiri di pojok kelas. Tentu saja aku cuek dengan hal itu, artinya aku punya banyak waktu sendiri mengerjakan soal matematika dan lainnya degan lebih tenang dan cepat.

Hal lain yang sering kulakukan ketika bosan di kelas yang tempo pengajarannya lambat adalah keliling kelas dengan membawa senjata tajam. Rasanya keren sekali memainkan cutter di tanganku dan meneror seisi kelas. Tersayat atau teriris aku sudah pernah beberapa kali, bahkan ada yang bekas lukanya masih ada sampai aku menulis catatan ini.

Mungkin di masa-masa itu bakat anti-sosialku mulai tumbuh. Aku suka sibuk sendiri dengan buku yang bukan untuk umurku (zoologi, biologi, paket pelajaran kelas lebih tinggi, sejarah ilmu pengetahuan, dan lain-lain). Aku lebih suka bila Bapakku yang pulang dari luar kota memberiku oleh-oleh buku atau VCD dokumenter baru tentang ilmu pengetahuan. Aku kurang suka mainan waktu itu.

VCD favoritku bukan Tom & Jerry, tapi bagaimana planet dan alam semesta tercipta. Bukan serial Power Rangers tapi liputan kehidupan semut di alam liar. Saat aku asyik menonton VCD-VCD itu di rumah, dan biasanya hanya aku yang betah nonton film itu sampai selesai. Orang lain di rumah cuma sebentar lalu pergi atau tertidur.

Aku lebih tertarik dengan buku-bukuku di rumah dibanding main dengan anak-anak tetangga sekitar kampungku. Tentu saja karena dulu aku beranggapan mereka cukup kumuh dan tak higienis, kemana-mana mainnya gak pake sandal lagi.

Wali kelasku diganti saat kelas 3A dengan orang yang lebih objektif. Akhirnya aku mendapatkan rangking dua sekelas, potensiku sebenarnya. Tapi aku jadi tersadar, ada orang yang lebih tinggi rangkingnya dibanding aku, si rangking satu.

Dia seorang anak perempuan yang akan selalu satu kelas denganku hingga kelas 6 SD. Rival akademikku bahkan sampai lulus SMA, karena dia selalu satu sekolah denganku. Dia juga yang selalu membuat ibuku bertanya, “emang dia dapetnya berapa?” saat aku menunjukkan nilai ujianku yang 8 atau 9 dengan bangga. Aku memang punya satu kelemahan dibanding dengan dirinya, dia lebih rajin, dan itu yang membuatku sulit mendapatkan rangking satu.

Namanya Dinar W.P.

to be continued...

Part Three – SD Kelas 4B, 5B, dan 6C
Part Four – SMP Kelas 1 Putra dan 2 Putra
Part Five – SMP Kelas 3 Putra
Part Six – SMA Kelas X5 dan Kelas XI-IA7
Part Seven – SMA Kelas XII-IA7
Epilog

Minggu, 24 Juni 2012

MASA-MASA SEKOLAH


Prolog

Sejak kecil sebelum masa-masa sekolah, aku sudah pingin masuk sekolah. Karena di masa kecil ketika aku jalan-jalan di sekitar rumahku dengan orangtuaku, aku seringkali beristirahat di sebuah sekolah dasar negeri inpres. Selain itu, aku sering diajak ayahku yang seorang dosen, ke laboratorium zoologinya.

Dampaknya pernah suatu hari aku rewel minta ke sekolah. Akhirnya aku di ajak ke SD Inpres dekat rumah itu.

Ketika sudah masuk ruang kelasnya, kesan yang kudapat adalah, kumuh dan terbelakang. Anak-anak SD kampung itu (rumahku dulu di daerah sub-urban) memiliki bau yang gak enak, ruang kelas yang tak representatif, kepala botak semua memandang ke arahku, dan tak tampak seperti anak-anak sekolah pintar yang sering juga ku lihat di TVRI.

Sejak saat itu, saat aku dibawa ke sebuah kelas SD Inpres yang mengecewakanku, aku berhenti rewel meminta masuk sekolah.

Part One – TK

Dulu waktu aku kecil, aku sudah terlahir cerdas. Aku kira demikian, karena itu yang sampai di telingaku dari orangtuaku dan teman-teman orangtuaku. Ya, kita hiraukan kemungkinan tidak benarnya dan subyektivitasnya, cuma saya kira dengan melihat aku yang sekarang, hal itu adalah sebuah fakta.

Sebelum masuk TK, aku sudah bisa baca, dan aku bangga akan hal itu, hahahaha….
Tapi hal itu berakibat lain, anak terlalu cerdas di masa kecil, cenderung bermasalah…
Ketika aku di ruang kelas, aku benar-benar bosan dengan semua pelajarannya.

Menulis mengikuti alur huruf? Ayolah aku bisa lebih daripada ini…

Latihan membaca huruf? aku sudah bisa baca koran...

Menyanyi dengan ceria? Kayak gak ada kerjaan liriknya itu-itu aja…

Menjahit di atas kertas yang lubangnya besar-besar? Dibilangin jarumnya berbahaya tiap 5 menit, emang siapa anak bodoh yang mau ngelemparin jarum di ruang kelas Bu Guru..??

Dan saat-saat bosan itu aku selalu memandang keluar jendela, dan melihat kelas sebelah yang sepertinya lebih diistimewakan. Mungkin karena mereka besar-besar badannya dan lebih kuat, mereka sering latihan drumband (dan ku kira otak mereka pasti pas-pasan).

Aku jadi iri, dan ingin sekali main drumband. Hanya itu harapanku setiap kali berangkat ke TK yang pelajarannya membosankan. Dapat giliran main drumband.

Sampai suatu hari, seorang anak turunan arab (rasis dari kecil) menjahiliku dan melukai kaki paha kiriku sampai berwarna biru selama 3 hari dan mengharuskan aku istirahat seminggu. Peristiwa ini karena kita bermain jungkat-jungkit rusak dan dia memainkannya dengan brutal.

Yang lebih buruk lagi, kelasku dapat giliran main drumband sekali, dan hari itu ketika aku tidak masuk sekolah. Aku tahu hal ini ketika aku diantar ke sekolah oleh orangtuaku untuk memberi tahu guru kenapa aku tak masuk sampai 3 hari. Saat itu aku lihat teman-teman sekelasku sedang memainkan drumband..!!!

Sejak saat itu aku menyalahkannya pada anak arab yang menyebabkan aku tak bisa main drumband sepanjang sekolah di TK. Itulah rasa benci yang pertama kali kurasakan. Aku berniat membalas dendam padanya, namun tak menemukan caranya. Rasa benci ini aku masih ingat kebawa sampai SD. Ketika aku ketemu anak arab yang mirip dengannya, aku selalu ingin marah.

Setelah saat itu, aku yang mungkin dulu dianggap kecil di TK, mulai nakal dan mengganggu teman-teman sekolahku di SD. Selain karena ada alasan-alasan lain.

(well, cerita ini bukan bermaksud rasis loh…)

to be continued... 

Part Two – SD Kelas 1A, 2A, dan 3A
Part Three – SD Kelas 4B, 5B, dan 6C
Part Four – SMP Kelas 1 Putra dan 2 Putra
Part Five – SMP Kelas 3 Putra
Part Six – SMA Kelas X5 dan Kelas XI-IA7
Part Seven – SMA Kelas XII-IA7
Epilog

ABSTRAK SKRIPSI


PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK BUAH PARE AYAM
(Momordica charantia L.) YANG LARUT ETANOL DAN SUSPENSI UNDUR-UNDUR (Larva Myrmeleon) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS RESISTEN INSULIN

Muhammad Zahrul Mujahid
(08/268386/FA/08139)

INTISARI

Diabetes melitus merupakan kumpulan kelainan metabolik yang dikarakterisasi oleh hiperglikemia, dan komplikasi yang unik dengan berbagai ciri-ciri yang mungkin timbul. Resistensi  insulin  adalah kondisi klinis dengan kemunduran potensi  insulin yang identik dengan diabetes tipe-2. Pada beberapa penelitian terbukti bahwa buah pare memiliki efek hipoglikemik dan digunakan pada pengobatan diabetes. Undur-undur juga dikonsumsi sebagian masyarakat sebagai terapi diabetes. Penelitian ini menguji aktivitas hipoglikemik kombinasi ekstrak buah pare ayam yang larut etanol dan suspensi undur-undur.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental murni sederhana dengan pretest-posttest control group design. Induksi resisten insulin dilakukan dengan injeksi intra peritonial insulin human long acting 0,5 IU/kg BB tiga kali sehari selama 15 hari. Uji utama menggunakan 24 ekor tikus Wistar dalam 6 kelompok yang telah diinduksi insulin. Kelompok I (kontrol) tidak diberi perlakuan senyawa uji, kelompok II (pembanding) diberi glibenklamid, kelompok III (kontrol positif) diberi metformin, kelompok IV (kombinasi 1) diberikan ekstrak buah pare ayam yang larut etanol dan suspensi undur-undur dengan perbandingan 50:50, kelompok V (kombinasi 2) dengan perbandingan 75:25, dan kelompok VI (kombinasi 3) dengan perbandingan 25:75.
Daya hipoglikemik kombinasi 1 sebesar 15,69%, kombinasi 2 sebesar 23,94%, dan kombinasi 3 sebesar 20,38%. Daya hipoglikemik metformin sebesar 39,29% dan pada glibenklamid sebesar 7,93%.

Kata kunci: diabetes mellitus, resistensi insulin, buah pare ayam, undur-undur

Jumat, 22 Juni 2012

Diary 22 Juni 2012


Dear Diary
Long time,, it's had been very long time I haven't communicate with you
Aku tak menyangka ada suatu hal yang bisa begitu menyita pikiran dan waktuku
Melebihi seorang perempuan yang sedang aku cintai misalnya

Ya tak perlu ditanyakan lagi
He is the one,,SKRIPSIKU

Syukurlah bahwa hal itu sudah selesai
Walau tak berakhir spesial, karena dapat nilai B
Tapi aku tak memikirkannya lagi, I'm just being pragmatic…
Semua sudah selesai dan semoga semua berhikmah kedepannya

Skripsiku kupersembahkan untuk Ibu, Bapak, dan Saudaraku
Jika mereka sudah sangat bahagia karena aku selesaikan semuanya
Aku tak punya alasan untuk mempermasalahkan apapun lagi
Paling hanya beberapa teman yang penasaran, bukan aku...

Selama aku absen menulis di tempat ini
Ada banyak hal yang ingin kuceritakan
Sampai aku tak tahu harus mulai darimana…

Yang jelas mungkin aku hanya mencatat hal-hal unik, mengesankan, dan penting
Jika tulisan ini berguna pada suatu hari nanti
Saat aku akan membacanya kembali…

Tentang keluarga, diriku, teman-temanku, dan temanku yang kuanggap spesial di hatiku…
Hehehehe….

(to be continued, but just written in my password-protected-diary-files)

Kamis, 14 Juni 2012

Momen Absurd

Anda akan berada dalam posisi cukup sulit jika sedang berada pada fase mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.

 Dosen selalu benar, dan ketika sekali-kali dosen salah maka balik ke pernyataan awal. Well, yang mau saya sampaikan di sini sebuah momen absurd ketika sedang menunggu seorang Penguji untuk membicarakan revisi. Tentu saja setelah pendadaran (baca pembantaian) selesai dilakukan. Dosen yang satu ini termasuk senior, berkelas, mantan rektor UAD, jelas kelasnya beda.

 Sembari menunggu ada mahasiswa S3 dan seorang mahasiswa S1 dari Malaysia yang mengantri lebih dulu. Ketika mahasiswa S3 sudah masuk untuk konsultasi aku tanya dengan sopan ke mahasiswa Malaysia tersebut. Dia dari ras India sepertinya, tak heran karena ras utama di Malaysia kan Melayu, China, dan India karena itulah Malaysia menyebut diri mereka The Truly Asia...

Me   :Excuse me, are you waiting for him too..??
She   :Yes...
Me   :How long you have been waiting?
She   :brllmbrlllmmm.....
Me   :Sorry..??
She   :Jam Sebelas...
Me   :hahaha..okey...
She   :Pembimbing..??
Me   :No, emm...Penguji...
She   :Sudah pendadaran..??
Me   :I have...hehehe...

 dan kemudian dia pun masuk...

kenapa gak bilang dari tadi kalo bisa Indonesia..??
(Ruang Tunggu Lantai Dua, Unit V, Fakultas Farmasi, UGM, 11.30am)

Sabtu, 18 Februari 2012

Malaysia vs. Indonesia

Kalo di Malaysia ada yang namanya Polisi Moral, jadi kalo kamu pacaran, ditangkep dan dibilangin, kalo berduaan bukan muhrim, yang ketiga itu setan.
Kalo di Indonesia ada yang namanya Polisi Pamong Praja, jadi kalo kamu gembel ato PKL, ditangkep dan dibilangin, kalo itu merusak keindahan kota.

Kalo di Malaysia ada negara bagian yang sudah pake Syariat Islam.
Kalo di Indonesia ada daerah yang perdanya tentang larangan minum miras sedang dikaji ulang.

Kalo di Malaysia ada yang namanya Sirkuit Sepang, satu dekade lebih ngadain F1 dan MotoGP, baru tahun 2011, dan sekali-kalinya itu ada pembalap tewas di sirkuit.
Kalo di Indonesia ada yang namanya Sirkuit Sentul, satu dekade lebih berdiri, baru tahun 1997, dan sekali-kalinya itu ada event balap internasional GP500 (nama sebelum MotoGP).

Kalo di Malaysia ada yang namanya Petronas, perusahaan minyak yang secara internasional menjadi langganan sponsor MotoGP dan F1.
Kalo di Indonesia ada yang namanya Pertamina, perusahaan minyak yang pernah sekali menjadi sponsor Doni Tata di GP250 dan Rio Haryanto di F3 sekarang.

Kalo di Malaysia ada yang namanya Proton, sudah International Brand, dan berniat masuk F1.
Kalo di Indonesia ada yang namanya Kiat ESEMKA, dan berniat jadi wacana mobnas baru-baru ini.

Kalo di Malaysia ada yang namanya MRT, kereta yang relnya di atas jalan layang.
Kalo di Indonesia ada yang namanya KRL, kereta yang penumpangnya di atas gerbong.

Kalo di Malaysia ada yang namanya Menara Petronas, gedung kembar tertinggi di dunia.
Kalo di Indonesia ada yang namanya Monas, gak ada hubungannya sih.

AADC

Ada Apa dengan Coca-Cola..??

Baru-baru ini aku jalan di Jakal Yoyakarta
Dan menemukan iklan minuman ringan merek internasional Coca-Cola
Dengan tulisan "teman di saat galau" di sebelah gambar botol besarnya

Baliho tersebut, sebagai salah satu tools dalam beriklan, cukup membuatku bertanya-tanya..??
Apa yang terjadi dengan Coca-Cola..??
Sampai mengikuti arus galau luar biasa di Indonesia..??

Setahu saya, merek ini begitu terkenal dengan brand dan image...
Market positioning yang sudah begitu kental...
Sebagai minuman di kala gerah, bukan di kala galau…
sebagai minuman yang menyegarkan, bukan minuman yang membahagiakan..
Habis aktivitas seharian, bukan habis nangis seharian…

Dari Korea sampe Kamerun, setahu saya, bahkan semua image dan iklan sebelumnya...
Coca-Cola branding-nya terkait menjalani hidup yang cerah, penuh semangat...

Apakah ini jadi sebuah gebrakan, sebagai continues improvement...
bahwa semangat ini jadi malah galau..??

Apakah ini sebuah strategic fit, dari sebuah marketing strategy,
menghadapi lingkungan eksternal, yang terus menerus galau..??

Apakah pemimpin Coca-Cola,
telah mengganti semua foto-foto pesaingnya di dinding kantornya,
dengan semua foto-foto mantannya..??

Apakah marketing team ini telah begitu pintar melihat satu aspek marketing mix,
yaitu place, dimana kompleks mahasiswa tersebut, banyak yang galau,
entah jodoh, skripsi, atau kelulusan..??

Tapi hal ini mungkin menjadikan iklan ini unique dan distinctive...

P.S
walau market leader di bidang minuman ringan...
Ini Coca Cola gak berencana mengambil market share-nya Baygon sebagai teman di saat galau kan...?? @social_junkee

Senin, 02 Januari 2012

GOLONGAN TIGA FSI 2008

harga satu sks makul praktikum itu, 75.000 rupiah...
tapi kebersamaan dan waktu yang dilalui selama ini, priceless...

Setelah 5 semester sejak penjurusan FSI
hari ini terakhir golongan tiga bersama dalam ruangan lab
Seluruh peristiwa yang pernah dialami
Seakan-akan semua mengalir dalam benakku
Dalam bentuk flashback yang samar dan yang jelas

dan ku coba menulis satu persatu tentang mereka
dalam sudut pandangku, ini cerita dan paparanku
hehehehehe....

********

FIKRI:
nasib orang perbatasan, ya kadang dia ada di gol 3 kadang di gol 2,,hahaaha
Tapi aku suka ketika ngobrol dengan Fikri soal twitter, blog, atau hal2 lain di internet, mungkin juga K-Pop.?? Hahaha,,orang yang selalu kulihat tersenyum, dan ceria…thanks for all the time

IMMAS:
hmm,,mungkin tentang "bagaimana cara membuat orang berpikir seperti yang kita inginkan" adalah hal yang aku suka bicarakan dengan beliau ini, yah dalam kosakataku "glibeng", tanya saja ke dia jika ingin tahu tentang ini, cewek kecil ini juga menyenangkan walau kadang terlihat sadis dan judes pertama kali lihat…

ARINA:
Aku lebih sering ngobrol dengan Arina ketika di BEM, yah emang aktivis banget, kadang ngobrol ttg BEM juga waktu praktikum, walau tak jarang tentang banyak hal yang lain, orang yang heboh kalo cerita dan senang ketika aku mendengar ceritanya saat waktu luang ngegosip saat-saat praktikum

DEDEK:
Yah, mungkin karena terlalu sibuk di BEM, kau tak bisa mengharapkan banyak tentang metode praktikum ke dia, tapi dia tentu saja bisa diandalkan ketika dikasih tanggung jawab, cuci gelas ukur misalnya,,hahaha,,,kidding…well,beri saja waktu untuk dia berceloteh, maka dia bisa berpresentasi banyak dengan gaya khas seorang politikus

OCTAV:
Temen golongan yang kosnya paling deket, sering kan jadi berangkat atau pulang bareng, banyak koleksi ebook, master, dan soal yang bisa diandalkan ketika mau ujian atau responsi, hehehehe…anak yang doyan banget harry potter dan slytherin ini suka kuajak untuk ngobrol tentang hal apapun

PITA:
Sering jadi temen satu kelompok, Pita itu luar biasa baik dan peduli sama orang lain, membuatku yang antisosial merasa bukan manusia,,hehehehe…tapi kadang aku terlalu bergantung sama kebaikannya, sering membuatnya kesel mungkin kesalahan yang parah dariku, well, banyak terima kasih atas semuanya dan selama ini :)

YAYA:
Orangnya santai banget,,tapi sebenarnya serius, liat aja kalo kuliah selalu di depan, tugas juga rajin walau kadang ngajarin hal-hal tentang ketidakrajinan, tapi orangnya itu bijak lo,,sering dapet banyak nasihat dari Yaya, inget juga waktu aku tanya banyak hal yang agak gak penting waktu prak KO2, tapi tetep dijawab,,hehehe…

NISNAD:
Ini anak periang banget, dan selalu bangga menjadi dirinya sendiri adalah ciri khasnya, tentu saja perilakunya yang heboh, blak-blakan, speak her mind, membuatnya sangat unik. Satu hal yang masih kuingat adalah saat dia marah banget dengan tragedi KPA, sorry for that… (marah yang lain juga banyak, hahaha)

ANGGUN:
Suhu golongan tiga, selalu terdepan deh pokoknya, tugas, metode, laporan, ngumpulin yang lain. Tapi masih sempet untuk gonti-ganti penampilan juga, hebat kan..?? Jadi anutan untuk yang lain soal akademis, kuliah dan apalagi praktikum. Nge-blank..?? Tanya Suhu...

NIHA:
Ni orang punya distinctive capability yang gede,,hahaha,,,sering buat ketawa karena pinternya lama, atau respon-responnya yang mungkin dia gak niat nge lucu,,tapi jadinya malah kocak dan konyol, di sebut udang akhir-akhir ini…overall she is very funny person...

IREN:
Mungkin bataknya bener2 masih kental,,jadi suka teriak aneh waktu praktikum, mungkin cuma ke aku yang suka buat kesel banyak orang, lucu juga kalo diledekin dengan Ari…hal yang paling unik adalah suka bertingkah tak terprediksi, hati-hati saja,,hahahahaha...

OVIK:
Ini dia Punjab gol 3, apa saja dia bisa buat jadi sinetron dan film, kadang memunculkan gosip yang seketika, tajam, dan tak terpercaya,,hahahha…denger aja ada fenomena apa, langsung jadi judul, tapi ceritanya atau celotehnya buat golongan tiga jadi rame,,ya karena dia biang rusuh…wkwkwkwkwk

NELLA:
Inget Mei-Mei di Ipin Upin, well cerdas dan pintar udah khas bangetnya beliau,,hahahaha…kalo bisa pretest praktikum sebelahnya aja,,kalau hal itu ku tahu dari dulu,,,hmmm,,paham banget sama materi kuliah dan praktikum, tanya aja apa aja ke dia, personally dia baik dan pribadi yang menyenangkan...

LINA:
Lebih banyak berinteraksi dengan Lina di KMMF, terkesan tegas dan berkepribadian. Urutan kelompok agak jauh sih denganku. Yang jelas golongan tiga juga gak seru tanpa Lina

ION:
Ini nih yang bikin kualat gua, orangnya lucu dan suka ngeledek, klop banget dah kalo lagi sama Ari, ngeledek dosen, temen, dan aku. Aku suka nyindir dia soal rantang, eh dia punya amunisi lebih banyak untukku, sorry Ion. Ion itu baik banget juga, ringan tangan kok, kalau aku lagi gak ada motor, nebeng ni orang, walau rumahnya jauh dari tempatku

DIDIK:
Nah ini anak unik banget, mungkin bisa terkenal maho, untuk menetralkan situasi, diledekin lah sama Ovik. Kadang bahasanya lebay, dan juga kelakuannya. Teman PH juga di KMMF, dia bisa ngobrol dengan siapa aja, dan aku sering ketemu juga didalam konteks bermacam2, pengajian, organisasi, thx buddy..!!

ARI:
Naaaahhhhh…….ini dia orang unik satu lagi, sama kayak Ion, suka banget ngeledekin banyak orang, dan niruin sampe aku harus pindah tempat duduk waktu kuliah biar gak kejang perut karena ketawa. Diskusi tentang banyak hal enak sama Ari, terutama MotoGP, dan ketika kita ngobrol itu waktu di praktikum, gak ada orang lain mau ikut nimbrung,,hahaha,,MotoGP masih pembicaraan ekslusif mungkin.

FIFI:
Seperti namanya, Fifi terkesan orang yang sangat terjaga, muslimah akhwat banget,,hehehe,,salut untuk hal ini. mungkin bahkan lebih KMMF daripada gua yang pernah jadi PH paling ngaco 2008. mungkin kebiasaan yang bagus nulis nama dengan arab di buku2 petunjuk praktikum.

MITA:
Pernah dengar suara yang membius..?? Mita punya suara kecil, lembut, dan bisa bikin orang seperti berasa di padang bunga waktu denger dia ngomong #lebay, tapi emang anaknya juga lembut juga, sering masih terkesan kayak anak kecil yang hobi main dan lari-lari, tanya aja apa film kesukaannya, kartun mungkin.

LIA:
Ini juga orang di perbatasan, kadang di gol 3 kadang di gol 4. Dan ketika pernah bareng di golongan tiga, Lia ini juga enak diajak ngobrol dan bercanda macem-macem, rame dah pokoknya...

********

terima kasih untuk semua, aku sangat menikmati tiap kebersamaan praktikum dengan kalian
until the very last minute of today #lebay