PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK BUAH PARE AYAM
(Momordica
charantia L.) YANG LARUT ETANOL DAN SUSPENSI UNDUR-UNDUR (Larva Myrmeleon)
TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS RESISTEN INSULIN
Muhammad
Zahrul Mujahid
(08/268386/FA/08139)
INTISARI
Diabetes melitus
merupakan kumpulan kelainan metabolik yang dikarakterisasi oleh hiperglikemia,
dan komplikasi yang unik dengan berbagai ciri-ciri yang mungkin timbul. Resistensi insulin
adalah kondisi klinis dengan kemunduran potensi insulin yang identik dengan diabetes tipe-2. Pada beberapa penelitian terbukti bahwa buah pare memiliki
efek hipoglikemik dan digunakan pada pengobatan diabetes. Undur-undur juga
dikonsumsi sebagian masyarakat sebagai terapi diabetes. Penelitian ini menguji
aktivitas hipoglikemik kombinasi ekstrak buah pare ayam yang larut etanol dan suspensi
undur-undur.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental murni
sederhana dengan pretest-posttest control
group design. Induksi resisten insulin dilakukan dengan injeksi intra
peritonial insulin human long
acting
0,5 IU/kg BB tiga kali sehari selama 15 hari. Uji utama menggunakan 24 ekor
tikus Wistar dalam 6 kelompok yang telah diinduksi insulin. Kelompok I
(kontrol) tidak diberi perlakuan senyawa uji, kelompok II (pembanding) diberi glibenklamid,
kelompok III (kontrol positif) diberi metformin, kelompok IV (kombinasi 1)
diberikan ekstrak buah pare ayam yang larut etanol dan suspensi undur-undur dengan
perbandingan 50:50, kelompok V (kombinasi 2) dengan perbandingan 75:25, dan
kelompok VI (kombinasi 3) dengan perbandingan 25:75.
Daya
hipoglikemik kombinasi 1 sebesar 15,69%, kombinasi 2 sebesar 23,94%, dan
kombinasi 3 sebesar 20,38%. Daya hipoglikemik metformin sebesar 39,29% dan pada
glibenklamid sebesar 7,93%.
Kata kunci: diabetes mellitus, resistensi insulin, buah pare ayam,
undur-undur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar