Minggu, 24 Juni 2012

ABSTRAK SKRIPSI


PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK BUAH PARE AYAM
(Momordica charantia L.) YANG LARUT ETANOL DAN SUSPENSI UNDUR-UNDUR (Larva Myrmeleon) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS RESISTEN INSULIN

Muhammad Zahrul Mujahid
(08/268386/FA/08139)

INTISARI

Diabetes melitus merupakan kumpulan kelainan metabolik yang dikarakterisasi oleh hiperglikemia, dan komplikasi yang unik dengan berbagai ciri-ciri yang mungkin timbul. Resistensi  insulin  adalah kondisi klinis dengan kemunduran potensi  insulin yang identik dengan diabetes tipe-2. Pada beberapa penelitian terbukti bahwa buah pare memiliki efek hipoglikemik dan digunakan pada pengobatan diabetes. Undur-undur juga dikonsumsi sebagian masyarakat sebagai terapi diabetes. Penelitian ini menguji aktivitas hipoglikemik kombinasi ekstrak buah pare ayam yang larut etanol dan suspensi undur-undur.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental murni sederhana dengan pretest-posttest control group design. Induksi resisten insulin dilakukan dengan injeksi intra peritonial insulin human long acting 0,5 IU/kg BB tiga kali sehari selama 15 hari. Uji utama menggunakan 24 ekor tikus Wistar dalam 6 kelompok yang telah diinduksi insulin. Kelompok I (kontrol) tidak diberi perlakuan senyawa uji, kelompok II (pembanding) diberi glibenklamid, kelompok III (kontrol positif) diberi metformin, kelompok IV (kombinasi 1) diberikan ekstrak buah pare ayam yang larut etanol dan suspensi undur-undur dengan perbandingan 50:50, kelompok V (kombinasi 2) dengan perbandingan 75:25, dan kelompok VI (kombinasi 3) dengan perbandingan 25:75.
Daya hipoglikemik kombinasi 1 sebesar 15,69%, kombinasi 2 sebesar 23,94%, dan kombinasi 3 sebesar 20,38%. Daya hipoglikemik metformin sebesar 39,29% dan pada glibenklamid sebesar 7,93%.

Kata kunci: diabetes mellitus, resistensi insulin, buah pare ayam, undur-undur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar