Rabu, 16 November 2011

Ari - Harapku

Aku yang kau khianati yang terlukai cintamu
Yang tak berarti hatimu,
Kamu yang slalu ku jaga
Yang setiap saat kurindu, yang slalu kucinta.

Hadirmu untuk diriku satu anugerah untukku,
Walau pedih akan ku jalani.
Tahukah dirimu sayang, kecil disudut hatiku
Ada harap hadir dirimu yang dulu.

Namun, walau tak adil untukku kuakan slalu bernyanyi untukmu
Disaat kau sedih dan butuhkanku.
Ingin kubuka hatimu dengan cintaku yang tulus ini
Dan kumohon kau tuk kembali.

Aku kan slalu menjadi diriku
Yang datang untuk mencintamu.
Dan bila engkau untukku,
Kan kujaga setiaku untukmu.

(album Funk Me!!!)

Minggu, 06 November 2011

KENANGAN KOS

dedicated for someone who has her birthday, today, November 6th

HAPPY BIRTHDAY

<#>

Siang itu selepas Ujian Tengah Semester di semester dua, aku tak peduli besok mata kuliah apa yang akan diujikan. Aku langsung ke kamar kosku dan menyambar sebuah novel yang sedang kupinjam. Beberapa saat kemudian Mas Ghea datang

“kau sedang baca apa, Rul?”

“Novelnya Stephenie Meyer, Twilight”

“Tentang apa sih itu?”

“Yah,vampir picisan sedang seneng sama manusia, sederhananya”

“hmm,,kau pinjam dari siapa? Koq bisa dapet novel kaya gitu?”

“Teman, kemarin aku pinjam waktu pulang ke Purwokerto”

<#>

Di sebuah sore, lagi-lagi dikamarku, aku sedang berbincang dengan Mas Tyas. Tentang salah satu fenomena yang cukup perlu dicermati di SMA 1 Purwokerto.

“di angkatanku, 2006, meninggal satu seingatku, gara-gara gempa Bantul kemarin”

“di angkatan 2007 setahuku gak ada Mas, tapi ditempatku jadi numpuk dua orang, belum sempat ku kenal semua sih”

“hmm,,kau udah tahu, ada gak di angkatan 2009 atau 2010 sekarang?”

“wah aku gak tahu Mas”

Lalu aku teringat seseorang, angkatan 2010, sudah lama nomornya tak bisa kuhubungi, padahal novelnya harus kukembalikan ketika aku pulang beberapa hari kemudian. Kemudian dengan bodohnya, aku mulai berpikir bodoh yang tidak-tidak.

“Jangan-jangan di 2010, seseorang yang kukenal…” batinku sambil memandang sebuah nama di phonebook handphone-ku.

<#>

Teman-teman kosku tiba-tiba berkerumun dikamarku. Mereka melihat buku tahunanku yang menurut mereka konsepnya cukup bagus. Menurutku juga begitu, aku suka buku tahunanku.

“Yang mana Rul yang sering sms kau?” tiba-tiba Nove bertanya

“Itu di kelas X8, sebelah kiri, tapi dia belum dikerudung disitu”

<#>

Seperti biasa, dikosku sering main bareng Warcraft III DotA Allstars. Aku biasa juga main LAN antar laptop dengan Mas Ghea, Mas Edy, Mas Tyas, dan pemain baru yang sedang belajar, karena baru pindah di kos tempatku, Nove. Lalu sebuah sms datang dan hapeku berdering. Kubaca bentar, lalu hape kuberikan pada Nove.

“Ve, tolong ketikin dong, aku lagi main nih, gak bisa sambil ngetik sms”

“Iya, ketikin apa nih?” tanya Nove

“ gini aja –Sbb ya, Kk’ lagi maen komp ni brg tmn2 kos, Ad’ lg ap?– udah gitu aja, Ve”

“waahh…Mas Ghe…Zahrul ni lho, udah mulai Kakak-Adik sama orang nih,,siapa nih Rul?”

“udah bales aja dulu, lagi main nih”

<#>

Ketika pulsaku habis, aku sering sekali minta pulsa SMS punya Nove. Alasanku adalah, aku heran karena dia punya banyak pulsa SMS yang menumpuk dan tidak digunakan, entah kenapa. Biar praktis dan tidak bolak-balik nulis nomor itu-itu saja, aku simpan saja di phonecontact-nya, tapi cuma inisial. Dan sekali itu Nove berteriak.

“Rul, kalau udah selese hapus saja SMS punyamu,,inbox-ku jadi isinya dari temenmu semua ini…!!!”

<#>

Sebuah sore, tiba-tiba aku keluar mengejar penjual siomay. Hampir semua penghuni kos di kamar Mas Ghea, tentu saja bermain DotA seperti biasa, LAN lawan komputer.

Aku membeli siomay seporsi, menaruhnya di piring dan dengan enaknya makan sendirian.

Kemudian Nove berteriak “waahh…kau beli siomay gak bilang-bilang, kita jadi pingin nih,,haha,,masih di depan?”

SMS berdering, dan kubaca dulu, cukup membuatku kaget

“haha…koq beli siomay juga?” aku berbicara sendiri

“Siapa yang beli siomay lagi? Kita lagi main semua gini?”

“Oh,gak mas,,ini yang sms ternyata beli siomay juga disana”

“wah,koq bareng? Haha…cocok Rul…” Mas Ghea iseng

“haha…it’s just fortuitous…” kebetulan yang menyenangkan.

<#>

Waktu itu aku ajak Nove berangkat menemui seseorang di SMA-ku, Nove memang ku ajak liburan di rumahku.

Kemudian yang terjadi Nove hanya memakan es krim dan melihat dari kejauhan, sementara aku mengobrol dan juga makan es krim yang kubeli.

Sesampainya di rumah,

Nove protes “asyik banget ngobrolnya..?? aku sampe dicuekin,,dikenalin aja enggak…”
“Maaf Ve,,tadi kami ngobrol hal yang menurutku penting,,,kau capek gak jalan-jalan dari tadi..?? aku agak pusing nih,,mau tiduran dulu…”

<#>

“mas,,kalau sms itu ngaruh ke umur baterai ya..??” tanyaku sama Mas Edy…
“ya iyalah,,makin sering makin beres,,kenapa to..??” Mas Edy menjawab dan pake nanya lagi

“tanya aja,,aku udah jarang sms sekarang,,jadi awet baterenya,,hehe…” jawabku

“lah,,sama yang dulu sering sms-an..??”

“hehe,,udah gak mas,,gak tahu..” aku mengatakannya sambil mencoba tersenyum juga…

<#>

“Kau SMS-an sama orang itu lagi setelah sekian lama tidak..??” Nove bertanya…

“iya,,ternyata selama ini dia ganti nomer,,aku baru dikasih tau lagi kemarin-kemarin..”

“posisi di phonebook hapemu masih sama,,selalu persis diatas huruf U,,aku sampai hafal caramu mencarinya di phonebook hapemu…” tak kusadari Nove memperhatikan sejauh itu…

<#>

Lagu dari Sheila On 7 yang berjudul “Dan…” entah mengalun berapa puluh kali dalam sehari, baik dilaptop Nove atau dilaptopku sendiri. Aku sangat suka lagu itu, dan mungkin tak tahu kapan bosannya. Dan sore itu, sendiri dikos, aku menyetel lagu itu kembali sambil main MotoGP dilaptop Nove, saat Nove dan Dandiko datang.

“Itu pasti Zahrul yang lagi main laptop, mainin lagunya Sheila mulu,gak bosen-bosen,kayaknya soundtracknya dia ya?” Dandiko berteriak bahkan sebelum masuk kamar tempat aku bermain dan melihatku mendengarkan lagunya.

<#>

“liat siapa yang lagi diajak chatting sama Zahrul..??” Mas Ghea nyuruh Dandiko dan Nove

“hmm,,oohh,,orang itu mas,,biasa,,udah gak bisa diganggu dah Zahrul kalo gini,,udah tinggalin aja yuh..” Nove yang menjawab gitu,,tahu aja,,dasar…

<#>

“kau habis darimana Rul..?? gimana..?? lancar jalan-jalannya..??” Mas Ghea bertanya…

Setelah aku jalan-jalan seharian,,tentu saja cape dan langsung duduk di kursi kosan

“iya mas,,capek aku,,habis jemput di UKDW,,ke McD,,trus Amplaz,,trus nganterin dia ke rumahnya di Klaten..”

“hah..!! sampeKlaten..??” Mas Ghe kaget pake tanya lagi

“iya mas,,hehe,,nganterin sampe depan rumah mbahnya lah”
“kau pasti seneng banget ya Rul..??” tanya Mas Ghea retoris,,gak perlu ku jawab,,aku hanya tersenyum sambil melemaskan kaki.

<#>

Dandiko tiba-tiba masuk kamarku, dan melihat motor kecil diatas lemari, kemudian berteriak.

“Rul..!! berapa uang yang kamu hambur-hamburkan hanya untuk membeli barang semacam ini..??”

“Aku gak beli koq itu,,aku dikasih ulang tahun kemarin,” aku menjawab standar.

“Cewek yang ngasih Rul? ini sih gak main-main lagi namanya, akhirnya ada seseorang yang tahu bagaimana caranya menyuapmu ya, Rul” respon Dandiko yang asal dan aneh.

“haha…sial lu Dan..”

<#>

Berempat, Mas Ghea, Dandiko, Nove dan Aku bermain poker. Aku duduk diatas kursi sendiri sementara yang lain dilantai depan TV. Mas Ghea sudah menaruh kartu, dengan cepat disusul Dandiko, dan Nove. Memang sedang bermain single yang sederhana, jadi jelas mereka cepat memainkannya. Aku masih sibuk membalas SMS dulu, agak lama mungkin sampai membuat orang lain menunggu tak sabar.

Mulai dari Dandiko “Cepat Rul,, !! mau Hyundai juga gapapa…”

Mas Ghea “udah biarin,biar bales dulu,terus mikir, baru naruh kartu, gak bisa diganggu dia kalau SMS-an”

Tiba-tiba Nove mengeluarkan ketidaksabarannya dalam bahasa yang paling ampuh untuk menyadarkanku dan menaruh sebuah kartu…

“heh..Oppa…!!! cepet taruh kartunya…!!!”

Glek… “haha..sial lu Ve,,nih,,gini aja ribet”

<#>

Pada akhirnya tiba masanya ketika teman kosku berbicara seperti ini tentang aku

“Mas Ghe, ayo kasih wejangan ke Zahrul itu lo,,kau kan sudah berpengalaman, sebagai teman kita seharusnya ada pada saat dia sedih juga, tak hanya pada saat gembira…” Dandiko mencoba peduli, aku sangat menghargai itu…

“hmm,,saya yakin Zahrul sudah cukup dewasa untuk menghadapinya dengan baik,,iya kan Rul..??”

Terima kasih teman-teman kosku,,all of you helps me much,,more than all of you know…