Kamis, 28 April 2011

INTRAPOLASI dalam KURVA MUSIK

bila orang mendengar dan mengapresiasi jenis musik
yang terdapat pada daerah ekstrapolasinya,
wajar bila analisisnya tak akurat, atau tak mengerti,,

rocker tak akan betah mendengar jazz,
atau penikmat RnB tak tahu mana lagu country yang berkualitas baik,,

tapi memang tiap-tiap orang
punya daerah musik intrapolasinya,
terlepas lebir atau sempit jangkauannya,,

di dalam grafik jenis musik yang luas...

THE PROPHET

Most of people in the world are in the state of
Unknown toward what they should do in the matter of
Humankind. They always being selfish. Individualist are their
Attitude and become way of life. This fact, can't be avoided had created some
Misery in history of the world. They should know that one of a kind from
Mankind in the earth, live a long years ago with special
Attribute, and all he did is teaching human to do good
Deeds for God, Humankind, and any other creatures

LAPORAN PRAKTIKUM RAMUAN II

Laporan Praktikum

Ramuan Tingkat Lanjut II

Level 6

DE-MEMORIZE POTION

1. TUJUAN

Mempelajari cara pembuatan Ramuan “De-Memorize Potion” dan uji in vitro tingkat efeknya dalam penghapusan ingatan.

2. DASAR TEORI

Struktur saraf yang memuat ingatan baik pada penyihir maupun muggle mempunyai lokasi yang mirip di otak (Hartwood et al, 2001). Innervia (1998) memaparkan, struktur saraf pada penyihir memiliki lebih banyak reseptor dan ikatan antar neuron untuk lebih mengingat dan menganalisa lebih banyak hal. Hal ini kadang menyebabkan memori dan ingatan seorang penyihir terasa membebani individu yang memilikinya. Oleh karena itu dikenal metode pengorganisasian memori dan ingatan.

Alat yang paling terkenal dalam pengorganisasian memori ialah Pensieve yang dikombinasikan dengan mantra “Pengambilan-Memori” untuk mengatur, memilih, memasukkan, dan menyimpan memori dari dan ke luar struktur neuron otak penyihir. Namun alat ini tergolong langka dan izin peredarannya memiliki syarat yang ketat dari kementrian. Sehingga bagi orang kebanyakan, penghapusan memori yang sudah tidak dianggap penting, merupakan pilihan yang banyak dilakukan (Kementrian, 2008).

Mantra “Obliviate” merupakan mantra yang paling dikenal dalam penghapusan memori. Walau mantra ini cukup mudah untuk dipelajari dan dilakukan, namun mantra ini jarang digunakan dalam kehidupan praktis sehari-hari. Sifatnya yang tak spesifik, acak, dan tak dapat ditentukan akurasi serta presisinya membuat mantra ini kurang populer (Lockheart, 2003).

Lockheart (2003) lebih jauh mengatakan bahwa, ramuan “De-Memorize Potion” merupakan larutan yang populer penggunaannya. Hal ini disebabkan penggunaannya yang mudah, serta dapat menunjuk secara spesifik memori tertentu sesuai yang diinginkan oleh penggunnya. Walau begitu ramuan ini masih punya beberapa kelemahan, antara lain, efektivitas dosis masih tergantung seberapa kuat ingatan, mood pengguna, serta lama memori tersimpan. Pembuatan yang menggunakan barang-barang level 3 (langka dan terbatas) membuat ramuan ini masih cukup mahal harganya di pasaran.


3. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

· Kuali tembaga campuran

· Kuali kuningan-perak (100:2)

· Pemanas spiritus-fiery flame tiga sumbu

· Vial 0,1 fl.oz.

· Pipet ukur 0,05-0,1 fl.oz

· Pisau dan pinset perak

· Pengaduk tanduk Greybeast

· Saringan Chimaera-Tailhair

b. Bahan

· Rambut Unicorn bagian ubun-ubun

· Pucuk akar tanaman Brieblast

· Ethereal Ether

· Darah Naga spesies Norwegian Flame

· Golden-Alchemy Liquor

· Cairan-Gas Memori jangka pendek, menengah, dan panjang Terstandar.

· Aquades suling termantrai

4. CARA KERJA

a. Preparasi Bahan

Rambut Unicorn dipilih dan dipisahkan dari yang telah berwarna coklat,timbang rambut putih saja 3 gram.

Rambut yang digunakan ialah yang diambil saat purnama kedua musim gugur.

Pucuk akar tanaman Brieblast diambil 3 cm dari tiap ujung akar sebanyak 17 buah, potong dengan pisau perak.

Ethereal Ether di-decantage terlebih dahulu, masukkan vial 0,1 fl.oz sebanyak 9 vial.

Darah Naga dan GA Liquor dicampur dengan perbandingan 2:5.

Terakhir suling air dan beri mantra pemurnian dan aktivasi pada ujung tabung destiler, masukkan vial, tutup rapat, sediakan sebanyak 3 quint.

b. Pembuatan Ramuan

Rambut unicorn masukkan kuali tembaga dengan cara dibagi 10 bagian dan dimasukkan dengan interval waktu antara mengikuti deret fibonacci dalam satuan menit.

Tujuhbelas pucuk akar Brieblast ditata melingkar dalam kuali, dan dijaga agar tak bersentuhan antar sesamanya, gunakan pinset perak.

Tuang ethereal ether dipisah tiga kali dalam kuali dengan menuangnya dalam bentuk lingkaran, kemudian bentuk 8, terakhir lingkaran namun berlawanan dengan lingkaran pertama.

Air suling dituang sekaligus, nyalakan sumbu spiritus dengan penyalaan sumbu fiery flame terakhir, ekstraksi selama 27 menit.

Aduk larutan dalam kuali interval tiap 3 menit dengan cara 7 kali putaran searah jarum jam, dan 3 kali putaran berlawanan arah jarum jam. Putaran menit terakhir membentuk angka delapan.

Matikan api, siapkan kuali kuningan-perak yang telah berisi darah naga dan GA Liquor, saring ekstrak sambil dituang dalam kuali kuningan-perak yang telah berisi darah nada dan GA Liquor.

Aduk kembali dengan cara yang sama ketika ekstraksi.

Masukkan dalam vial 0,1 fl.oz sebanyak sembilan buah, tutup rapat.

Ramuan yang telah jadi berwarna magenta, berbau spearmint, dan membirukan daun Brieblast.

c. Uji In Vitro

Siapkan Pensieve.

Tuangkan Cairan-Gas Memori Jangka Pendek.

Lihat memorinya.

Tuangkan dengan pipet 0,05 fl.oz. Dememorize Potion.

Amati perubahan memori.

Lakukan hal yang sama dengan 0,07 dan 0,10 fl.oz. pada Cairan-Gas Memori Jangka Pendek yang baru.

Lakukan hal yang sama dengan tiga dosis pada Memori Jangka Menengah dan Panjang.

5. DATA DAN HASIL

a. Pemerian Larutan

Organoleptis:

Cairan kental sedikit transparan

Rasa mint dengan sensasi dingin menyengat

Warna merah magenta

Bau spearmint

b. Data Uji In Vitro


6. PEMBAHASAN

a. Pemaparan Cara Kerja

Bahan utama yang digunakan dalam ramuan kali ini ialah rambut unicorn. Unicorn sudah dikenal sejak abad pertengahan sebagai spesies magis yang memiliki banyak manfaat di dunia sihir, walau keberadaannya yang langka dan hampir punah membuat hasil dari makhluk ini dijaga ketat peredarannya oleh kementrian (Luther, 2001). Luther (2001) lebih lanjut menjelaskan tentang spesifitas rambut unicorn di sekitar tanduknya yang berguna dalam pembuata ramuan dememorize potion. Hal ini dikarenakan kandungan senyawa o-fenoksioblivianol yang kandungan tertinggi terdapat pada rambut bagian sekitar tanduknya. Senyaw ini paling banyak diproduksi oleh unicorn pada saat pertengahan musim gugur karena pada masa ini musim kawin unicorn berakhir. Sehingga oleh unicorn senyawa ini digunakan untuk memendarkan efek pheromon yang ada sebelumnya, dan pada pejantan memulai masa pengendaraannya sendiri. Namun senyawa ini mudah teroksidasi dan ditandai oleh rambut yang mulai berwarna coklat, sehingga pada pembuatan ramuan, harus dipilih rambut yang masih berwarna putih. Interaksi antar kumpulan rambut juga mempengauhi kadarnya, oleh karena itu dalam pembuatannya, urutan penambahan dalam kuali ditentukan dengan interval waktu yang meningkat agar tak terjadi lonjakan konsentrasi dalam kuali akibat senyawanya yang mudah menguap dalam tekanan kuali. Dalam hal ini dipilih interval yang semakin lama dengen perbandingan mendekati gold ratio, deret fibonacci.

Andrean (1997) menjelaskan, aktivasi zat aktif memori ini dibantu biometa-aktivitasnya oleh blastavin yang membuatnya menjadi senyawa yang memiliki karbon kiral. Blastavin dapar terekstraksi dengan baik bila akar dipotang dengan pisau perak yang menyingkirkan jamur endofitnya. Perbandingan enansiomer dan entropi dari rantai tambahan blastavin meningkatkan konsentrasi senyawa ini dalam menembus sawar otak. Konsentrasi tertinggi dari blastavin sebagai metabolit tersier terdapat pada ujung akar tanaman yang berusia minimal tujuh bulan. Reaksi konjugasi ini harus dilakukan dengan ekstrakasi terlebih dahulu oleh ethereal ether, pelarut metapolar. Hanya dalam lingkungan pelarut ini dan dibantu oleh katalis reaksi darah naga yang dicampur GA Liquor, reaksi enansiomerisasi entropi senyawa o-fenoksioblivianol dapat terjadi sempurna dan rendemen yang baik (Dumbledore, 1988). Enansiomersisasi ini dibantu dengan pengadukan oleh pengaduk tanduk greybeast yang memiliki gugus pengaktivasi entropi pada ujungnya. Perbandingan adukan 7:3 pada cara kerja membentuk perbandingan enansiomer didalamnya sesuai yang di dalamnya (Slughorn, 1986).

Tahap yang dilalui dalam pembuatan ramuan kali ini ialah ekstraksi dalam kuali tembaga campuran. Dilanjutkan dengan reaksi konjugasi dalam kuali kuningan-perak dengan katalis. Diantara dua lingkungan kuali, sisa kotoran tanaman dipisahkan dengan saringan mesh 40 dari Chimaera-Tailhair agar mempertahankan fase entropi tinggi dari ethereal ether. Hasil yang telah siap dapat membirukan daun Brieblast karena pada daunnya terdapat senyawa antodotum dari blastavin (Andrean, 1997).

b. Hasil Uji In Vitro

Dilihat dari hasil uji invitro, persen pengurangan memori tertinggi terdapat pada memori jangka panjang,dan terendah di memori jangka pendek. Persen pengurangan memori juga meningkat sesuai dengan volume penggunan. Volume penggunaan yang meningkat meningkatkan dosis dari dememorize potion, sehingga pengurangan memori meningkat. Sifat dememorize tak hanya spesifik namun juga lebih bermanfaat dalam penghapusan memori yang bersifat jangka panjang. Hal ini menjelaskan mengapa rerata persen tertinggi terdapat pada memori jangka panjang standar. Hal ini pula yang membuat ramuan dememorize potion populer sebagai alat pengatur memori pada penyihir.

7. KESIMPULAN

a. Ramuan Dememorize potion dibuat dari ekstraksi rambut unicorn dan direaksi konjugasi dengan ekstrak Brieblast.

b. Senyawa aktif utama ialah o-fenoksioblivianol yang dibuat enansiomer dengan konjugasi blastavin.

c. Konjugasi blastavin meningkatkan bioavailabilitas dalam sawar otak.

d. Dememorize potion lebih spesifik digunakan untuk penghapusan memori jangka panjang.

8. DAFTAR PUSTAKA

Andrean, A. 1997. Textbook and Compendial of Metapharmacognosy. Beuxbatons Publsh. Moscow.

Anonim. 2008. Aturan-Aturan Terbaru dan Revisi mengenai Peredaran Alat-Alat Sihir. Kementrian Sihir Pusat. London

Dumbledore, A. 1988. Dua Belas Kegunaan Darah Naga, dan Pengembangannya dalam Dunia Sihir. Hogwarts Publishing. London.

Hartwood, A., Guilton, L., & Shorber, B. 2001. Kajian Efek Terapi Psikologi Memori pada Tahanan Azkaban. Jurnal Syaraf dan Sihir. Vol.3 No.4:p31 – 46

Innervia, M. 1998. Anatomi Molekuler Manusia: Perbandingan antara Pure-Blood, Half-Blood, Mudblood, dan Muggle. Broomsberry Publisher. London.

Lockheart, G. 2003. Mantra Obliviate, Pensieve, dan Dememorize Potion: Sebuah Telaah. Sherwood University of Withcraft and Alchemy Press. Sherwood.

Luther, D. 2001. Wonderful Wizard Animals. Broomsberry Publisher. London.

Slughorn, H. 1986. Advanced Potion II. Hogwarts Publishing. London.

Kamis, 07 April 2011

Agama=Mitos?

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?

Apakah kejahatan itu ada?

Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswanya dengan pertanyaan ini:

“Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya.”

“Tuhan menciptakan semuanya?” tanya Profesor sekali lagi.

“Ya, Pak, semuanya,” kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena Kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan adalah Kejahatan”

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis profesor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”

Profesor itu terdiam. Dan mahasiswa itu adalah,

ALBERT EINSTEIN.

“Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”

“Tentu saja,” jawab si Profesor.

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Apakah dingin itu ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?”

Tanya si profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460°F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”

Profesor itu menjawab, “Tentu saja gelap itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.”

“Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna.”

“Tapi anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”

Dengan bimbang profesor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan diantara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kajahatan.”

Terhadap pertanyaan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.”

(disadur dari tulisan pemberian seorang teman yang telah baik hati menuliskannya)