Minggu, 20 Februari 2011

The Twilight Moments

(tulisan ini dibuat tiga tahun lalu...entri lama yang sedang ingin ku upload saja)

KENANGAN

Aku ingat suatu waktu ketika ku masih di SD
Aku pernah melakukan sesuatu yang sangat memalukan
Yang bahkan diriku sendiri tak bisa menahannya
Saat sedang dalam kondisi depresif yang sangat, pada waktu pulang sekolah
Yang aku bisa lakukan hanyalah menangis sendiri di UKS waktu itu

Dan ketika semua temanku hanya pulang dan tak peduli, bahkan memperparahku
Dan semua guru hanya melakukan yang bisa mereka lakukan
Tiba-tiba seseorang yang sudah kukenal baik lama
Membuka pintu UKS dan hanya bertanya padaku

“Rul, kamu gapapa kan? kamu baik-baik aja?

Kemudian aku berhenti menangis dan bersiap pulang saja
Sejak saat itu aku tak pernah ingat
Kapan lagi aku bisa menangis separah itu

Dia adalah temanku sekelas sejak kelas 4
Dia adalah temanku yang sering ikut lomba bersamaku
Dia yang selalu membuat ibuku bertanya

“Emang dia dapetnya berapa?”

Ketika aku sedang bangga menunjukkan nilai sembilanku
Dia adalah motivasiku dalam bersaing saat itu
Walaupun pada akhirnya aku mengalahkannya di ujian akhir

Pada waktu SD…

+++

Tak banyak yang bisa kuingat tentang dia waktu SMP
Kelas putra dan putri dipisah dan sebenarnya aku tak terlalu memperhatikannya
Walau sesekali rapat bareng saat aku ketua OSIS
Atau masih bersama pada lomba-lomba tertentu

Dan lomba terakhir yang kuingat
Yang kuikuti bersamanya
Membuat segalanya berubah
Aku hanya ngobrol beberapa hal diperjalanan pulang dengan bus kota

Dan esoknya
Yang aku inginkan hanyalah mengobrol dengannya lagi
Bingung..??? tentu saja aku saat itu

Aku mungkin telah melakukan semua hal picisan, norak, dan gak karuan
Melihatnya di setiap saat yang mungkin
Berbicara pada kelas tambahan persiapan UAN
Menelponnya dengan membuat alibi waktu belajar bareng dengan teman-temanku

Dan yang paling parah adalah main kerumahnya dengan alasan belajar
Seperti tak ada alasan lain yang lebih bagus aja
Selalu berkeringat ketika sampai disana,
tentu saja aku bersepeda dengan jarak yang jauh

“Rul, keringatmu banyak banget yah??”

“Eh udah dhuhur, kita shalat dulu, dikamarku aja, kamu imamnya yah?”

Itulah saat tergugup ketika aku menjadi imam shalat, seingatku belum pernah sebelumnya dan sesudahnya hingga saat ini…

+++

Hal yang paling kusukai ketika SMA
Adalah setiap 19 Juli, aku selalu terbangun pukul 00.00
Hanya untuk SMS Happy Birthday

“Makasih Rul, kau yang mengirim pertama”

Kesalahanku yang masih teringat
Entah apa yang kupikirkan saat itu,
Kelas tiga, karena akhir SMA mungkin
Tahun ketiga aku lupa mengucapkan Selamat Ulang Tahun
Besok paginya dia datang ke kelasku

“Rul, kau pasti lupa, padahal semalam kau yang kutunggu”

Aku masih merasa bersalah karena hal itu
Apa lagi ditahun yang sama
Dia ingat ulang tahunku
Bahkan memberiku gantungan kunci yang bagus
Mobilnya sekarang si udah gak tahu kemana
Tapi rantai-nya
Masih kusimpan di gantungan flashdiskku
Tempat file ini kusimpan

+++

Pernah suatu waktu
Ketika jam tambahan pelajaran
Pulang sekolah menjelang UN
Aku mengikuti tambahannya
Dan dia tidak

Aku mengantarkannya
Sampai dia menemukan motornya
Dan aku balik ke kelasku langsung
Membuat dia bertanya

“buat apa kamu nganterin aku sampe sini?”

Kujawab

“aku hanya tak ingin melihat punggungmu”

Kata-kata picisan yang bodoh…
Tapi aku cukup senang mengingatnya

+++

Aku tak menyadarinya selama SMA
Betapa sering ternyata dan betapa dekat sebenarnya
Aku hanya berdua dengannya
MOS, kafe, tur ESCS, hanya ngobrol di kelas atau dimanapun

Rumahku, rumahnya,

Dan Prom Night…

Such an unforgettable sweet memory
At least I don’t lost too much my teenage time

+++

Waktu kelas X-5
Tentu saja teman-teman perempuan sekelasku
Bisa penasaran, bagaimana aku bisa dekat dengannya
Mereka mengatakan padaku
Setelah menanyakan alasan pada dia

“Dia itu bilang ke kami bahwa, walaupun kamu begitu orangnya
Sebenarnya kamu tu katanya orangnya baik, dewasa, bla..bla..bla..”

Aku tak ingat selanjutnya
Terlalu senang dan melambung
Mungkin dengan ini patronusku bisa bagus, hari ini

+++

Motor pertamaku
Blitz Kawasaki R 4692 QA
Kutabrakkan di suatu jalan pulang sekolah

Saat setelah jatuh
Semuanya kacau
Memikirkan diriku tak apa
Memikirkan motorku parah
Memikirkan yang kutabrak lebih parah
Memikirkan yang berkumpul terparah

Entah dari mana suara itu datang
Dia tiba-tiba ada disana mengatakan

“Rul, kamu gak apa-apa kan?”

Setelah itu aku tahu
Segalanya akan lebih baik seterusnya
Baik-baik saja dan tak terlalu parah

+++

Count Alpha Beta=2n-1
2n-1=x
X=CODE
Urslet friz bhor neas co coil too urhet addit ael xetab xerlu onwe
I LOT VOTE IS TRY LEARN IT OR STRUGGLE THOU WILL FOUND

Kode itu kukirimkan 1 April 2009
Isinya simpel, tiga kata keramat
I LOVE YOU

+++

Dia yang sering ngobrol dan menceritakan hampir segalanya
Dan itulah parahnya
Hampir segalanya, termasuk cowok di kehidupannya
Ha..ha..ha..

Tapi aku tak begitu merasa sedih
Karena yang penting aku dekat dengannya sebagai sahabat terbaiknya
Ku senang bila dia bahagia

Dia menganggapku adiknya tentu saja
Selang hanya 2 bulan 2 minggu kelahiran

Suatu waktu dia sangat sedih dan cerita padaku
Sampai dia bisa menangis

“tak kusangka Rul, aku bisa menangis di depanmu”

Aku sangat merasa tak berdaya dan bodoh saat itu dan hanya bisa mengucapkan

“gapapa”

+++

2 April 2005 aku pernah pura-pura marah
Padanya hanya karena aku melihatya
Berboncengan dengan cowok gak kukenal
Pake alasan muter-muter
Dia hampir nangis, kiranya aku beneran marah
Kubilang

April Mop…!!!

Dia lalu tersenyum sambil menahan nangis
Sebenarnya kebohonganku sebenarnya adalah
Bahwa aku telah berbohong pada April Mop
Cemburu yang bodoh

+++

Dia pernah mengatakan

“hanya dengan ngobrol dihadapanmu Rul, bukan dihadapan teman-temanku yang lain, aku bisa menjadi diriku sendiri, tak perlu berpura-pura”

Masa aku baru tahu 3 tahun sesudahnya
Bahwa itu berarti

Dia sangat nyaman berbicara denganku

+++

Tentu saja dia bisa penasaran
Dengan siapa aku menyukai seseorang
Kuceritakan saja clue-nya
Dia yang kusuka itu begini dan begitu
Tindakan yang bodoh, tentu saja dia bisa menebak dengan mudah
Bahwa selama tiga tahun aku ingin mengatakan

“Dia itu Kamu…”

+++

Dia itu kamu
Yang tiga tahun
Kaya gak ada yang lain aja

Dia itu kamu
Yang membuatku harus membekukan diriku sendiri
Karena menyukai sahabat sendiri adalah rumit
Menyembunyikan ini selama tiga tahun
Demi persahabatan yang katanya lebih abadi dan baik

Dia itu kamu
Membuatku menganggap hal-hal seperti ini tidak penting
Membuatku hal-hal picisan tidak perlu dipikirkanku
Membuatku paham tak harus memiliki

Dia itu kamu
Yang membuatku gak pernah memperhatikan
Apalagi menyukai cewek lain di SMA
Bahkan gosip yang dibicarakan tentang diriku tak pernah kugubris

Dia itu kamu
Yang bahkan alasan
Untuk menyukainya
Tak dapat kupikirkan
Toh memang tak butuh alasan
Love need no reason

+++

Setelah lulus SMA

Aku ke Farmasi UGM Yogyakarta
Dia ke FKG UNPAD Jawa Barat

Dia menelponku
Ngobrol lama juga, seperti biasanya selama 3 tahun
Dan kata-kata terakhirnya

“Kita gak boleh pergi masing-masing begitu aja, kita paling tidak bertemu dulu,”

Seakan hal itu memang perlu baginya
Tentu saja bagiku
Karena pada waktu hampir senja, sabtu…
Di suatu kafe

Farewell yang akhirnya aku bisa mengatakan

“Dia itu Kamu…”

Aku tak begitu mengingat responnya
Hanya bertanya

“Kenapa sekarang?”

Mungkin karena semuanya pada dasarnya biasa saja
Pada dasarnya kita memang harusnya terbuka begitu
Pada dasarnya aku yang bodoh menutupi sesuatu yang mudah terlihat

Tapi aku tetap senang kenangan itu

THE TWILIGHT MOMENTS

TWILIGHT IS ALWAYS SPECIAL
WHEN SKY VARY SUCH BEAUTIFUL
WHEN THE DAY ENDS AND THE DARK COMES
AND IN LONELY MIDNIGHT I REMEMBER
TO EVALUATE PAST AND SEARCH FOR
A SUNRISE, WORTH TO FIGHT FOR

Could I forget these all?

+++

Tentu saja dia bahagia dengan pasangannya sekarang
Dan aku pun senang mendengarnya

Now..
Its just about me
To search the next
A girl worth to wait and fight for

SUNRISE, WORTH TO FIGHTING FOR…

(tulisan ini dibuat tiga tahun lalu...entri lama yang sedang ingin ku upload saja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar